Senin, 21 Mei 2012

Stadion-Stadion di Samarinda


Samarinda yang dibentang oleh sungai Mahakam dan mempunyai motto kota TEPIAN (Teduh, Rapi, Aman dan Nyaman). Kemudian Samarinda dikenal dengan Masjid Islamic Center dan menjadi simbol religi bagi kota Samarinda. Masjid termegah kedua di Asia Tenggara. Masjid tersebut menjadi keistimewaan dan keindahaan bagi orang Samarinda.
Nah, jika masjid Islamic Center adalah simbol religi yang paling istimewa bagi samarinda. Samarinda juga memiliki simbol olahraga yang sangat dibanggakan bagi orang Samarinda, yakni 3 stadion sepakbola yang memiliki kapasitas sangat megah. 3 Stadion megah itu adalah Stadion Segiri, Stadion Madya Sempaja dan Stadion Utama Palaran. Untuk yang pertama kita akan mengulas tentang Stadion Segiri.

pict1494
Bagian Samping Stadion

Stadion Segiri terletak di pusat kota Samarinda dan sangat mudah diakses dari manapun. Stadion ini merupakan yang representatif yang dimiliki Kota Samarinda. Kemudian Stadion ini juga merupakan stadion kandang bagi kesebelasan Persisam Putra Samarinda dan merupakan stadion kebanggaan bagi pendukung skuad Persisam Putra.



Daya tampung stadion ini diyakini sekitar 18 ribu penonton dari 4 tribun. Untuk tribun utara dapat menampung 2.700 orang, tribun timur 5.000 orang, tribun selatan 2.700 orang dan tribun barat 7.600 orang.

Selanjutnya Stadion Madya Sempaja, Stadion ini terletak di kawasan Sempaja Selatan, Samarinda Utara, tepatnya berada di komplek Stadion Sempaja. Di wilayah komplek tersebut terdapat sebuah hotel yang fungsinya sebagai tempat menginap bagi atlet-atlet yang akan bertanding di Stadion Sempaja. Bisa dilihat gambar di bawah, hotel atlet yang jaraknya tak jauh dari stadion sempaja.

pict1488

Bagian Dalam Stadion
Kemudian jika dilihat dari daya tampungnya, Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 15.000 penonton, lebih kecil daripada Stadion Segiri. Selain itu Stadion ini memliki fasilitas yang bagus, bahkan menjadikannya terpilih menjadi stadion terbaik Divisi I Liga Indonesia 2007 dan pernah menjadi kandang klub Divisi Utama Persisam Putra Samarinda.
Nah, itulah kedua simbol Stadion Sepakbola yang menjadi kebanggaan orang Samarinda.

ini adalah Hotel Atlet yang ada di Komplek Stadion Madya Sempaja

yang ke 3 Stadion Utama Palaran, yakni sebuah stadion serbaguna di Kota Samarinda, Kalimantan Timur yang merupakan bagian dari Kompleks Stadion Utama Kaltim. Stadion ini dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menghadapi PON XVII dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 18 Juni 2008. Stadion ini digunakan sebagai tempat upacara pembukaan PON XVII pada tanggal 5 Juli 2008 dan upacara penutupan PON XVII pada 17 Juli 2008. Selain itu stadion ini juga ditunjuk oleh PSSI menggelar babak final dan 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia 2008.

Berkas:StadionUtamaEntrance.jpg
Berkas:PalaranMainStadium Samarinda.jpg

Bahkan AFC pun memuji ketiga stadion yang ada di kota Samarinda ini, selengkapnya http://www.bola.net/bola_dunia_lainnya/afc-puji-tiga-stadion-di-samarinda.html

Kebun Raya Unmul Samarinda

A. Selayang Pandang

Kebun Raya Samarinda merupakan obyek wisata yang unik karena memadukan rekreasi dengan pendidikan seputar alam dan lingkungan. Luas keseluruhan kebun raya ini adalah 300 hektar. Pada awalnya, kebun raya ini merupakan areal HPH CV Kayu Mahakam milik Ali Akbar Afloes. Pada tahun 1974, pemiliknya menyerahkan 300 hektar di kawasan Gunung Kapur kepada Rektor Universitas Mulawarman ketika itu, R. Sambas Wirakusumah untuk dijadikan sebagai hutan konservasi. Hal itu ternyata didukung penuh melalui keputusan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur dan Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Timur. Pada tahun 1997, Walikota Samarinda mendukung program tersebut dengan memfungsikan kebun raya tersebut sebagai hutan pendidikan dan kebun botani bagi civitas akademik Universitas Mulawarman.

Sejak diresmikan sebagai hutan pendidikan, kawasan tersebut sering digunakan sebagai tempat kegiatan kemahasiswaan, lokasi penelitian, dan praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa Universitas Mulawarman saja yang hanya diperbolehkan mengakses kawasan tersebut. Mahasiswa dari luar Universitas Mulawarman atau dari luar negeri juga diperbolehkan melakukan penelitian di tempat ini. Sejak ditandatanganinya kerja sama antara Universitas Mulawarman dan Pemerintah Kota Samarinda, kawasan ini berubah nama menjadi Kebun Raya Samarinda. Dalam perkembangan selanjutnya, 62 hektar dari total luas 300 hektar difungsikan sebagai fasilitas jalan, danau buatan, fasilitas olah raga, dan panggung hiburan. Kawasan ini juga makin dikembangkan dan difungsikan sebagai obyek wisata dan rekreasi, seperti adanya kebun binatang, kolam renang, taman burung, taman bunga, perahu wisata, dan bumi perkemahan.

Ketika masuk ke dalam kawasan kebun raya, pengunjung akan merasakan suasana hutan yang begitu sejuk. Untuk memasuki area utama kebun raya pengunjung perlu berjalan sepanjang satu kilometer. Selama dalam perjalanan, pengunjung dapat melihat-lihat dan menikmati pohon-pohon lebat yang sebagiannya telah diberi label lengkap dengan nama spesiesnya. Meski jalannya beriku-liku dan berbukit-bukit, pengunjung bisa terhibur dengan kicauan burung dan suara monyet yang saling bersahutan. 

B. Keistimewaan
Salah satu keistimewaan di kebun raya ini adalah adanya kebun binatang yang sangat luas. Di kebun binatang terdapat sejumlah orangutan yang memang sengaja dilepas namun sudah jinak agar pengunjung bisa langsung berinteraksi. Di samping orangutan juga ada binatang-binatang lainnya, seperti sepasang ular cobra, burung enggang, burung kakatua, kuda poni, burung cendrawasih, buaya, kancil, dan landak. Hanya saja, pengujung perlu menaiki anak tangga bukit yang cukup tinggi. Meski demikian, kondisi ini rupanya telah menjadi daya tarik bagi pengunjung dari berbagai daerah, termasuk dari luar Kalimantan Timur.

Pengunjung juga dapat menikmati danau buatan yang sangat luas. Di obyek wisata ini pengunjung bisa menyewa perahu dengan beraneka ragam bentuknya. Harga sewanya adalah Rp. 15.000,00 per 15 menit dengan batas muatan tiga orang dewasa. 

C. Lokasi

Kebun Raya Samarinda terletak di sebelah utara Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. 

D. Akes

Pengunjung yang akan menuju lokasi dapat menggunakan jalur darat, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Jarak dari Kota Samarinda adalah 20 km atau sekitar 30 menit waktu perjalanan. Sebagai catatan, untuk sampai ke area utama kebun raya, pengunjung perlu menggunakan kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan khusus yang tersedia, kecuali harus berjalan kaki.

E. Tiket

Harga tiket masuk adalah Rp. 3.000,00, baik untuk dewasa maupun juga anak-anak. Harga ini sudah termasuk untuk kendaraan yang masuk ke dalam kawasan kebun raya.

F. Akomodasi dan Fasilitas Lain

Ada sejumlah fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh para pengunjung, di antaranya adalah permainan mobil atau motor remote control khusus untuk anak-anak, areal pemancingan, jalan refleksi, dan panggung terbuka yang sering digunakan untuk acara-acara konser musik dan lain sebagainya. 





Kebun Raya Unmul Samarinda Sewaktu dulu




Kebun Raya Unmul Samarinda Sekarang




Pintu Masuk
Foto 1 dari  17Kebun Raya Samarinda terletak di sebelah utara Kota Samarinda

Pengunjung


Fasilitas di Kebun Raya Unmul Samarinda
20110902_Tamasya_Ke_Kebun_Raya_Unmul_Samarinda_.jpg



Outbond


Gokart



Kawasan Perkemahan





Museum Kayu
Kebun Raya Unmul Samarinda 004
Kebun Raya Unmul Samarinda 002

Panggung Hiburan


Orang Utan


senja dan hercules

Fauna Lainnya




Beruang Madu

Pelanduk Dada Putih

Bondol (Asli) Kalimantan
bondol kalimantan

dan masih banyak lagi flora dan fauna di Kebun Raya Unmul Samarinda..

Senin, 07 Mei 2012

Masjid Islamic Center Samarinda


Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia yang merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi. Lokasi ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.
Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun iman.
Pembangunan Islamic Center diharapkan dapat pula membangkitkan semangat kebersamaan dalam upaya menghadapi era global, selain merupakan tuntutan masyarakat untuk Samarinda memiliki sebuah sarana tempat ibadah yang memadai. 

Masjid Islamic Center Samarinda pada siang hari

Berkas:IslamicCentre7.jpg
Gerbang utama Masjid Islamic Center Samarinda

Berkas:IslamicCenter-4.jpg
Bedug di dalam Masjid Islamic Center Samarinda

lorong Masjid

Berkas:IslamicCenter3.jpg
Menara Masjid 99 Meter Asmaul Husna

Berkas:IslamicCenter-3.jpg
Suasa di dalam Masjid Islamic Center

Masjid Islamic Center dilihat dari Sungai Mahakam

Salah satu sisi Masjid Islamic Center Samarinda

Islamic Center pada malam hari

Ustadz Haryono

Mama Dedeh

Ustadz Yusuf Mansur